Saturday, December 4, 2021

Sedih Dan Bersyukur

Jum'at 26 November 2021 Khodijah diasuh sama ayah di rumah nenek Seringat, karena setiap hari jum'at dan rabu Bunda pergi ke kampus untuk menjalankan tugas mengabdi, yang ngasuh Khodijah biasanya nenek, jika ayah sedang di rumah maka ayah yang ambil alih ngasuh Khodijah

Saat Bunda pulang dari kampus langsung ganti pakaian dan mandi karena terasa sangat panas, saat mulai istirahat ada tetangga datang ke rumah ngasih kabar bahwa buku rekening atas nama ayah Khodijah harus diambil hari ini di konter Sri di benteng, jika tidak diambil sekarang takutnya dibawa ke Bangko buku rekening bersama kartunya dan semakin rumit urusannya

Saya langsung menelpon adik suami mengabarkan informasi tersebut, saat itulah saya dapat kabar bahwa Khodijah terkena tungku/besi panas sekitar jam 10 tadi pagi, saya langsung minta Khodijah segera dibawa pulang, ingin melihat dan menggendong Khodijah secepatnya

Tidak berapa lama Khodijah pulang ke rumah bersama ayah yang diantar oleh nekntennya (nenek yang laki-laki dari ayahnya), Khodijah tidak mengenakan baju hanya pakai celana. Saat Khodijah pulang langsung menangis ketemu Bunda, saya lihat beberapa badannya lecet terkena besi panas tersebut, ayah bilang hati-hati menggendongnya kerena diperut dan pinggangnya juga lecet

Ayah bilang telapak tangannya yang cukup parah terkena besi panas, tapi sudah dioleskan salap obat luka bakar pada bagian yang luka, saya melihat ke arah tangannya, ya Allah nak sedih Bunda melihatnya. Khodijah hanya bisa nangis saat itu

Ketika ayah mau pergi mengambil buku rekening Khodijah tidak mau ditinggal, nangis ingin ikut bersama ayah, ayahpun menggendong Khodijah yang tidak mengenakan baju tersebut, diantar oleh nekntennya, ketika pulang ayah bilang orangnya sudah kembali ke Bangko

Ya sudah yah, mungkin belum rezeki. Malamnya adik suami chat mengatakan bagi yang belum dapat buku rekening siang tadi bisa mengambilnya besok pagi, Alhamdulillah lega rasanya berarti masih ada rizki di sini, karena sudah beberapa minggu ini ayah belum bisa mencari uang karena ada pekerjaan sawah yang belum selesai

Walaupun obat luka bakar sudah dibelikan untuk Khodijah, bunda lebih mengutamakan memberi Khodijah minum BP dan mengoleskannya pada bagian yang terluka, sebab bunda ingin mengobati Khodijah dengan ikhtiar terbaik dan alami, Alhamdulillah Khodijah mau minumnya sejak awal Bunda beli BP, sedangkan sirup yang dibeli siangnya Khodijah tidak mau minumnya, Alhamdulillah Allah izinkan Bunda bertemu dengan suplemen kesehatan terbaik, anti biotik terkuat di dunia yang kaya akan manfaat. Alhamdulillah

Thursday, November 25, 2021

Khodijah Hati Bunda Perih

Pagi kamis tanggal 25 November 2021 tepatnya Hari Guru Nasional, paginya Khodijah ikut omnya ngantar nenek ke sawah, sedangkan bunda siap-siap mandi mau ke pasar serempak dengan ayah pergi ngajar ke pesantren Haqqul Yaqin, setelah bunda siap mengenakan pakaian Khodijah pulang

Khodijah diajak mandi sama ayah, sayangnya Khodijah langsung nangis minta digendong sama bunda, ayah lalu memanaskan air untuk mandi Khodijah agar tidak kedinginan saat mandi pagi. Namun Khodijah terus menangis sehingga membuat ayah sangat kesal

Bunda saat itu memang sengaja tidak mengabulkan permintaan Khodijah minta digendong, karena Khodijah sudah pintar jalan sedangkan adik dalam perut Bunda sudah mau lahir, jadi perut dan pinggang bunda teresa agak kurang nyaman. Bunda cuma bilang saat itu nanti setelah Khodijah mandi Bunda akan gendong, namun Khodijah tetap semakin keras suara tangisannya, ayah semakin meluap emosinya

Saat air sudah mulai mendidih, ayah mengangkat air dari kompor gas, lalu memegang kepala Khodijah dan mengalirkan sedikit air panas ke dahi Khodijah hingga mengalir ke sebelah mata Khodijah, untung airnya tidak mengalir ke mata, karena ayah segera mengusapnya ke arah telinga sebelah kanan

Bunda menjerit memanggil ayah, Khodijah jadi menangis semakin histeris, batin bunda ikut menangis, karena bunda sungguh tidak tega melihatnya, ayah langsung membawa Khodijah mandi, bunda hanya terdiam setelah menyaksikannya, ayah minta Bunda menyiapkan pakaian Khodijah untuk ikut sekolah lalu ke pasar nanti, Bunda segera menyiapkannya

Setelah Bunda turun ke bawah Khodijah sudah mandi dan mencari bunda, lalu Khodijah Bunda gendong hingga tenang, setelah aman barulah Khodijah mau dipakaikan pakaian. Sebenarnya ayah sayang dengan Khodijah tapi ayah kurang sabar, tolong maafkan ayah ya sayang? Pasti Khodijah akan sakit hati setelah baca tulisan ini saat besar nanti. Tapi bagaimanapun ayah sayang dengan Khodijah anak Sholehah

Setelah semuanya siap Bunda dan ayah mengajak Khodijah ikut bersama ke sekolah, sampai di pasar singgah di apotik untuk memeriksa telinga ayah yang sedang bengkak dan membeli obatnya, Bunda membelikan jajanan ayam goreng untuk Khodijah yang akan dimakan saat menunggu ayah ngajar nanti. Alhamdulillah Khodijah senang, saat pulangnya kita mampir di pasar, Bunda membelikan keinginan Khodijah walaupun saat itu bunda belum punya uang, itu uang belanja dari nenek untuk belanja dapur, Kamis itu bunda tidak membelikan jajan khusus untuk bunda yang penting keinginan Khodijah saat itu dapat semua, karena dengan cara demikian bunda ingin melihat Khodijah senang setelah bunda melihat Khodijah dimarahi ayah tadi pagi. Bunda sayang Khodijah selamanya Sholehah dan hafizhoh Bunda 🤗

Tuesday, October 12, 2021

Dosa Yang Mendorong Masuk Syurga

Sekitar sebulan yang lalu saya mendengarkan pengajian dari Ummi Makki, pengajian rutin komunitas MM yang dilaksanakan pada hari selasa sore, melalu aplikasi Zoom dan YouTube. Biasanya saya akan mengulangi menyimak pengajian jika ada waktu senggang, sebab jika sekali dengar saja biasanya agak sulit tersimpan di memori

Bukan pemateri yang kurang ahli dalam menyajikan materi tapi sayanya yang belum mengosongkan wadah sepenuhnya untuk menerima ilmu, diri ini sungguh berlumur dosa sehingga ilmu masih sulit diserap hati, Astaghfirullahal'azhim

Saat beliau mengatakan ada dosa yang mendorong manusia masuk syurga awalnya saya masih ragu, pemateri menjelaskannya secara berulang-ulang dan mendalam sehingga yang mendengar menjadi faham

Ternyata dosa yang mendorong manusia masuk syurga adalah dosa yang segera ditaubati, Masya Allah begitu pemurahnya Allah, walaupun manusia sudah banyak melakukan kesalahan jika ia segera bertaubat dengan sungguh-sungguh, taubat nasuha, maka dengan dosa yang segera ditaubati tersebut membuatnya masuk syurga

Ya Allah semoga hamba yang hina dina ini diberikan pintu hidayah untuk segera bertaubat dari segala kekhilafan dan kesalahan yang sengaja dilakukan ya Robb, sungguh diri ini tak berdaya tanpa bantuan dari kekuatan & kekuasaan-Mu ya Robb, Aamiin 🤲

Saturday, September 25, 2021

Motivasi Bersambut Inspirasi

Setelah Maghrib suami membawa anak main ke rumah neneknya di Seringat, saya yang sering pegal-pegal lebih sering tinggal di rumah ketimbang mengikuti mereka, mumpung anak lagi main saya tertarik untuk mengisi waktu untuk menuntaskan membaca buku Boom Literasi yang sudah beberapa bulan saya baca baru khatam sekarang

Banyak sekali tulisan yang menginspirasi untuk terus membaca dan menulis, di antaranya saat baca tulisan yang judulnya "Perempuan Buku dan Gaya Hidup" saya tersadarkan saat membaca kalimat berikut "Membuat buku dianggap sebagai menaikkan citra diri. Buku itu cermin kecerdasan. Jika seorang perempuan bisa punya buku yang dituliskan sendiri, secara tidak langsung dia akan punya lebel perempuan cerdas". Ini ungkapan Bu Kusuma dan ibu Ami Haris yang saya gabungkan

Setelah menuntaskan membaca buku ini, saya beranjak mencari buku yang akan dibaca selanjutnya, rasanya tak mau lepas dari buku mumpung punya waktu, ingin sekali meningkatkan citra diri melalui membaca dan menulis yang disampaikan Bu Ami Haris tadi, setelah saya cari buku yang hendak dibaca, pilihan saya jatuh pada buku yang berjudul "Menulis Itu Mudah" karangan Prof Ngainun Naim. Buku ini sangat menarik minat baca saya, selain judulnya menggugah halamannya juga tidak terlalu banyak, walaupun bukunya tidak terlalu tebal namun di awal tulisannya saya sudah terdorong untuk segera mempraktikkan menulis

Saat membaca buku ini posisi saya beragam, dari duduk yang rapi hingga duduk berantakan, bagaimana itu posisi duduk berantakan? Yang pernah berstatus Bumil pasti tau jawabannya 😊 Jika masih terasa nyeri saya coba membaca sambil berbaring, saat berbaring dorongan untuk menulis sangat hebat sehingga menguatkan kaki untuk melangkah mengambil buku dan pulpen, sebenarnya malas untuk bergerak, namun inspirasi untuk menulis jauh lebih kuat, rasa malas akhirnya menyerah

Dari awal menulis ini saya bingung judulnya apa ya? Ah tulis saja dulu nanti semoga saja ada ilham untuk judulnya, entah judulnya nyambung atau tidak dengan isinya saya kurang faham juga, yang jelas saya termotivasi untuk membaca lebih banyak, dan mendapatkan inspirasi menulis yang lebih hebat dari tulisan tersebut.

Sungai Lempur 26-9-2021

Tuesday, September 21, 2021

Kepolosan Mahasiswa Semester Satu

Selama mengabdi di kampus baru kali ini diberi kesempatan untuk mengajar mahasiswa semester satu, sebelumnya pada saat semester ganjil selalu dapat bagian ngajar semester tiga dan semester enam, mungkin karena sebelumnya saya masih berstatus asisten dosen kali ya? Memang selama ini sepengetahuan saya yang mengajar di semester satu itu semuanya adalah dosen-dosen senior, sampai sekarang saya belum menanyakan alasannya kenapa demikian

Setelah diberi kepercayaan mengajarkan mahasiswa semester satu sekarang, sungguh ini mengingatkan saya saat awal kuliah S.1 dulu, rata-rata latar belakang pendidikan mereka adalah pesantren, sangat kebingungan setelah saya beritahu bahwa di antara tugas wajib mahasiswa adalah membuat tugas makalah, dan makalah tersebut cukup dikirim filenya ke grup WA, tidak usah diprint dan fotocopy, demi meringankan biaya tugas mahasiswa

Di grup WA saya sering mengingatkan mahsiswa jangan malu bertanya jika belum faham dengan sistem perkuliahan yang disampaikan, mengingat mereka baru semester satu pasti banyak bingungnya karena ini pengalaman pertama kuliah. Alhamdulillah mereka aktif bertanya di grup WA kelas, mayoritas pertanyaan mereka tentang cara penulisan makalah

Ada yang menanyakan begini "Bu nulis makalah itu tulis tangan dulu setelah itu difoto terus dikirim ke grup WA kelas ya Bu?" Masya Allah pertanyaannya begitu jujur dan polos, saya jawab begini "Makalahnya diketik, setelah diketik kan ada filenya, barulah dikirim ke grup WA kelas ya" Dia jawab "Mohon maaf Bu, saya belum mengerti tentang pembuatan makalah, baru sekarang saya dengar kata makalah, dulu saat di pesantren kami tidak pernah belajar seperti ini, saya akan rajin bertanya dengan kakak senior tentang penulisan makalah ini Bu". Saya jawab bagus, memang harus demikian banyak bertanya dan rajin belajar ya..

Setelah saya sarankan demikian mereka semakin rajin bertanya, walupun pertanyaannya sepertinya sepele bagi kita tapi bagi mereka mungkin itu pertanyaan yang sulit untuk ditemukan jawabannya. Alhamdulillah yang penting sekarang mereka sudah berani bertanya itu sudah nilai plus bagi saya, daripada mereka hanya diam dalam ketidakpahaman mereka

Mungkin ini jawaban mengapa saya baru sekarang diamanahkan mengajar di semester satu, butuh kesabaran, keikhlasan untuk menjawab berbagai pertanyaan jujur dan polos dari mahasiswa di grup WA kelas, coba awal mengabdi saya sudah diberi tugas ngajar semster satu, pasti puyeng dengan berbagai pertanyaan dari mahasiswa baru tersebut 😊😊

Taqdir Atau Tragedi

Tadi malam setelah shalat 'isya ada acara runding warga desa kami yang hendak menikah, adat istiadat di sini ada dua kali runding bapak mamak yang di rantau akan diundang datang ke rumah kedua calon mempelai laki-laki dan perempuan, hanya saja waktunya didahulukan runding di rumah calon mempelai perempuan, setelahnya baru diadakan di rumah mempelai laki-laki

Tadi malam bapak saya ikut hadir pada acara runding tersebut, karena yang mengadakan acara runding tersebut juga tergolong keluarga dari pihak bapak, saya tidak mengetahui pukul berapa acaranya usai tadi malam, saya sudah terlelap tidur namun bapak belum juga pulang

Paginya sepulang dari sekolah menggantikan jam ngajar suami, dapat informasi dari kakak perempuan saya bahwa ada keluarga orang yang hendak menikah tersebut meninggal dunia pagi ini di rumah sakit Kota Bangko. Ceritanya pada acara runding tadi malam cukup menegangkan, karena ada salahsatu bapak mamak yang mengatakan lebih kurang begini "Setiap runding pernikahan di rumah keluarga ini selalu berhutang" sehingga kejadian yang lama pun diungkit-ungkit

Maksud berhutang adat di desa kami adalah jika melanggar adat istiadat desa dikenakan denda berupa kambing, kerbau atau yang lainnya, sesuai dengan pelanggaran adat yang dilakukan. Karena pelanggaran adat yang sering dilakukan keluarga tersebut adalah menikah dengan keluarga yang tidak dibolehkan secara adat maka dendanya wajib potong 1 ekor kambing

Sebenarnya secara syari'at hubungan antar kedua calon mempelai boleh melakukan pernikahan, bukan tergolong orang yang diharamkan untuk dinikahi dalam Al Qur'an. Entahlah adat di sini tentang pernikahan masih mengekor pada adat istiadat zaman dahulu, harusnya yang tidak dilarang dalam Al Qur'an juga tidak dilarang dalam adat, tapi, entahlah

Mendengar keributan pada acara runding tadi malam yang sangat heboh, salah satu dari keluarga tersebut pingsan entah disebabkan darah tinggi atau jantungan, sehingga langsung dibawa kerumah sakit, rencananya pagi ini mau dirujuk ke rumah sakit Jambi kota, karena pasien belum sadar juga, saat mengurus administrasinya yang sakit tersebut telah berpulang menghadap yang Maha Kuasa. Kejadiannya hari ini tanggal 21-09-2021. Kejadian ini aneh tapi pasti, itulah saya bingung ini Taqdir atau Tragedi? Ilmu saya sangat dangkal untuk menjawab pertanyaan ini, saya rasa ini taqdir Ilahi

Thursday, September 16, 2021

Saya dan Suami Sama-sama Dongkol

Kamis malam Jum'at 6-9-2121, saya ngajak suami nyuci pakaian kerumah mertua, karena malas nyuci tangan, semenjak hamil saya sering nyuci pakaian di sana. Malam ini cuaca agak buruk, angin memberikan tanda bahwa hari mau hujan, tidak berapa lama sampai sana hujan deraspun turun

Saya bantu adik ipar masak kebetulan saat itu mesin cuci lagi dipakai mertua mencuci pakaian, saat mencuci pakaian anak mulai rewel sebab kemarin lusa badannya sempat panas ringan efek saya mandikan dengan membasahkan kepalanya pada saat pukul 10 siang, kalau dia selesai demam biasanya diakhiri rewel, jika demamnya ringan rewelnya tingkat ringan, jika demamnya beberapa hari biasanya rewelnya maksimal empat hari

Karena putri saya sering rewel minta digendong dan dipeluk akhirnya adik ipar  yang menyelesaikan cucian, sudah pukul 11 malam bahkan lewat Khodijah belum kunjung mau tidur mungkin merasa badannya belum nyaman, saya mengerti itu, makanya saya usahakan mengikuti keinginannya, sedangkan ayahnya hanya marah-marah sambil nyuruh anaknya cepat tidur, jika dia marah-marah terus tentunya Khodijah jadi takut sama dia, jadinya hanya mau sama saya, sedangkan saya lagi hamil besar, capek juga dipaksa gendong anak

Harusnya suami lebih lembut sama anak agar anak nyaman sama ayahnya, kalau tidak ya begini jadinya, walaupun capek tetap menggendong anak semampunya, sedangkan suami merasa nyaman anaknya sudah diam, padahal anak diam karena saya gendong, siapa yang tidak kesal kita menderita dia tidur dengan aman

Paginya bangun tidur anak masih rewel, saya putuskan untuk ngajak suami cepat pulang, sampai rumah suami langsung ngulang tidur, sedangkan anak masih rewel minta digendong terus, saya pergi ke kamar dan menyampaikan kekesalan hati saya, kok jadi suami cuma mau enaknya saja punya anak, kapan anak rewel dak mau bantu, jika bantu itupun marah-marah sama anak, anak itu belum dewasa butuh kasih kasih sayang bukan bentakan

Paginya sebelum berangkat ke kampus saya pamitan sama dia langsung minta maaf, dia malah bilang yang tidak baik, saya jadi tambah kesal dan langsung pergi. Saat dijalan saya sangat benci padanya, sudahlah salah tidak mau disalhkan. Sangat kesal hari ini

Sedih Dan Bersyukur

Jum'at 26 November 2021 Khodijah diasuh sama ayah di rumah nenek Seringat, karena setiap hari jum'at dan rabu Bunda pergi ke kampus ...